1. Informatif
Konten informatif akan memberi manfaat bagi pengunjung, itulah yang menjadi prioritas evaluasi oleh mesin pencari. Sehingga konten yang mempunyai bounce rate tinggi tidak akan menerima ranking teratas dalam hasil pencarian. Karena pengunjung pribadi kembali sesudah melihat bahwa konten yang didapatnya tidak relevan, atau tidak bermanfaat.
Dalam menciptakan konten yang informative, Anda juga perlu merujuk kepada sumber yang sanggup dipercaya. Jika sekali saja Anda menyiarkan informasi palsu dalam konten Anda, sanggup jadi pengunjung tidak akan tiba kembali.
Periksa kembali keautentikan sumber, rujuk lebih dari satu sumber informasi, dan lakukan pencarian dengan mesin pencari wacana acuan yang Anda butuhkan.
2. Menarik
Konten yang menarik perhatian pembaca, sanggup dimulai dari penentuan judulnya. Disusul paragraph awal yang menyuguhkan pokok bahasan, yang akan diulas pada paragraph seterusnya.
Di bawah ini beberapa tips biar paragraph pembuka sanggup mengikat pengunjung website Anda:
- Buatlah pembaca bertanya-tanya wacana apa yang akan di bahas dalam konten Anda. Misalnya menyebut sebuah trik, yang kemudian dalam benak pembaca akan terlintas pertanyaan wacana bagaimana caranya.
- Buatlah paragraph pembuka yang menjanjikan sesuatu kepada pembaca. Contohnya, jikalau Anda membahas tips menciptakan keripik kentang renyah, janjikan bahwa sesudah membaca postingan Anda, pembaca sanggup menciptakan sendiri keripik kentang renyah di rumah.
- Gunakan ilustrasi atau kisah yang menggiring pembaca untuk memahami poin yang akan dibahas. Contohnya dari masalah yang mungkin pernah dihadapi oleh pembaca berkaitan tips atau trik yang akan diuraikan. Pada dasarnya pembaca menyukai goresan pena yang bersentuhan dengan duduk kasus yang mereka hadapi.
3. Praktis dibaca dan dipahami
Pengunjung cenderung membaca konten yang gampang dibaca dan dipahami, dibandingkan konten yang bertele-tele dan susah dimengerti.
Beberapa kriteria goresan pena yang gampang dipahami;
- Kalimat yang sederhana dan tidak terlalu panjang
- Bahasa yang umum digunakan
- Bebas dari kesalahan ejaan dan tata bahasa,
- Kalimat yang bersesuaian dengan logika
- Penerapan tanda baca yang tepat
4. Mengandung Konten Pendukung
Manusia mempunyai cara mencar ilmu yang berbeda-beda. Ada yang gampang mencar ilmu dengan teks, ada pula yang lebih cepat memahami konten visual atau audio visual.
Maka, Anda perlu menyisipkan konten pendukung, untuk menunjang pemahaman pembaca. Misalnya dikala Anda menyuguhkan tutorial menciptakan kebaya. Di sana Anda perlu menampilkan detail foto bagaimana mengukur bahan, foto memotong bahan, foto proses menjahit, sampai foto hasil akhirnya.
Contoh lain, dikala Anda menampilkan artikel wacana perbandingan suatu produk, maka Anda memerlukan diagram dan gambar yang mengatakan statistic perbandingannya.
5. Konten yang Tak Lekang oleh Waktu
Konten wacana ulasan final kontes kecantikan Miss Universe 2017, mungkin hanya akan menerima kunjungan pembaca selama beberapa bulan. Akan tetapi, konten yang membahas wacana tips kecantikan ala Miss Universe akan dilihat untuk jangka waktu yang usang oleh pengunjung website Anda.
Maka penting untuk Anda ciptakan konten yang akan selalu diperlukan oleh khalayak. Konten berisi tips dan trik, manfaat banyak sekali tumbuhan, dan macam-macam tutorial selalu menjadi konten yang dicari oleh pengunjung.
Kesimpulannya, karakteristik konten yang banyak dicari orang merupakan konten yang informatif, menarik, gampang dipahami, disertai konten pendukung, dan bermanfaat tanpa mengenal waktu. Bagaimana pun, konten yang baik tetaplah harus relevan dengan tema website. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.