Jumat, 16 Agustus 2013

Solusi Menghadapi Kritikan Yang Menyakitkan


Hidup yaitu lika-liku Ada pahit ada juga manis, apabila kalian menemukan perkara yang ibarat ini mari kita baca. Tapi apabia kalian belum pernah membaca Artikel menarik ini sangat disayangkan.
 apabila kalian menemukan perkara yang ibarat ini mari kita baca Solusi Menghadapi kritikan yang Menyakitkan


Cara Praktis Menghadapi Kritikan Pedas

Sang Pencipta dan Pemberi rezeki Yang Maha Mulia, acapkali menerima cacian dan cercaan dari orang-orang pandir yang tak berakal. Maka, apalagi saya, Anda dan kita sebagai insan yang selalu terpeleset dan salah. Dalam hidup ini, terutama kalau Anda seseorang yang selalu memberi, memperbaiki, mempengaruhi dan berusaha membangun, maka Anda akan selalu menjumpai kritikan-kritikan yang pedas dan pahit. Mungkin pula, sesekali Anda akan menerima cemoohan dan hinaan dari orang lain.
Dan mereka, tidak akan pernah membisu mengkritik Anda sebelum Anda masuk ke dalam liang bumi, menaiki tangga ke langit, dan berpisah dengan mereka. Adapun bila Anda masih berada di tengah-tengah mereka, maka akan selalu ada perbuatan mereka yang menciptakan Anda bersedih dan meneteskan air mata, atau menciptakan daerah tidur Anda selalu terasa gerah.
Perlu diingat, orang yang duduk di atas tanah tak akan pernah jatuh, dan insan tidak akan pernah menendang anjing yang sudah mati. Adapun mereka, murka dan kesal kepada Anda yaitu lantaran mungkin Anda mengungguli mereka dalam hal kebaikan, keilmuan, tindak tanduk, atau harta. Jelasnya, Anda di mata mereka yaitu orang berdosa yang tak terampuni hingga Anda melepaskan semua karunia dan nikmat Allah yang pada diri Anda, atau hingga Anda meninggalkan semua sifat terpuji dan nilai-nilai luhur yang selama ini Anda pegang teguh. Dan menjadi orang yang bodoh, pandir dan tolol yaitu yang mereka inginkan dari diri Anda.
Oleh alasannya itu, waspadalah terhadap apa yang mereka katakan. Kuatkan jiwa untuk mendengar kritikan, cemoohan dan hinaan mereka. Bersikaplah laksana watu cadas; tetap kokoh berdiri meski diterpa butiranbutiran salju yang menderanya setiap saat, dan beliau justru semakin kokoh karenanya. Artinya, kalau Anda merasa terusik dan terpengaruh oleh kritikan atau cemoohan mereka, berarti Anda telah meluluskan cita-cita mereka untuk mengotori dan mencemarkan kehidupan Anda. Padahal, yang terbaik yaitu menjawab atau merespon kritikan mereka dengan menunjukkan budbahasa yang baik. Acuhkan saja mereka, dan jangan pernah merasa tertekan oleh setiap upadaya mereka untuk menjatuhkan Anda. Sebab, kritikan mereka yang menyakitkan itu pada hakekatnya merupakan ungkapan penghormatan untuk Anda. Yakni, semakin tinggi derajat dan posisi yang Anda duduki, maka akan semakin pedas pula kritikan itu.
Betapapun, Anda akan kesulitan membungkam lisan mereka dan menahan gerakan pengecap mereka. Yang Anda bisa yaitu hanya mengubur dalam-dalam setiap kritikan mereka, mengabaikan solah polah mereka pada Anda, dan cukup mengomentari setiap perkataan mereka sebagaimana yang diperintahkan Allah,
{Katakanlah (kepada mereka): "Matilah kau lantaran kemarahanmu itu."}
(QS. Ali 'Imran: 119)
Bahkan, Anda juga sanggup 'menyumpal' lisan mereka dengan 'potongan-potongan daging' biar membisu seribu bahasa dengan cara memperbanyak keutamaan, memperbaiki akhlak, dan meluruskan setiap kesalahan Anda. Dan bila Anda ingin diterima oleh semua pihak, dicintai semua orang, dan terhindar dari cela, berarti Anda telah menginginkan sesuatu yang mustahii terjadi dan mengangankan sesuatu yang terlalu jauh untuk diwujudkan

Sumber https://anekakabar7.blogspot.com/